Rintang tanpa keluh
Padat sekali, kanan kiri ku penuh. Semua serba ingen maju, tapi lebarnya hanya segitu.
Repotlah, bagai lebah, semua seakan siap menyengat. Harus sabar, karna jika satu tersungkur jatuh semua akan kacau.
Memang kodratnya harus begini, mungkin. Sudah tak segar rasanya hirupan ku, bala, semua berserak tak tentu, sesukanya saja.
Bak semedi, diatas sini kupejamkan mata sembari melaju dimana semuanya sudah di atur, tinggal menunggu sampai.
Rela aku, semua itu demi tujuan ku, biasa dibilang ini adalah cita ku. Risih sebenarnya, tapi ku coba menikmatinya sedikit demi sedikit.
Disini tempatnya ego, ku pikir apa hanya aku yang membuntut. Semuanya hampir setara 1 banding 1 atau mungkin 1 banding 3 atau 1 banding 5.
Bonggol mu, kau menghalangi saja, lajuku melamban namun seketika kembali normal, walau tadi sedikit terhambat.
Singkatnya aku telah sampai, karna sangat riskan jika ku ceritakan semua, karna aku harus fokus dahulu sejenak, bye
Repotlah, bagai lebah, semua seakan siap menyengat. Harus sabar, karna jika satu tersungkur jatuh semua akan kacau.
Memang kodratnya harus begini, mungkin. Sudah tak segar rasanya hirupan ku, bala, semua berserak tak tentu, sesukanya saja.
Bak semedi, diatas sini kupejamkan mata sembari melaju dimana semuanya sudah di atur, tinggal menunggu sampai.
Rela aku, semua itu demi tujuan ku, biasa dibilang ini adalah cita ku. Risih sebenarnya, tapi ku coba menikmatinya sedikit demi sedikit.
Disini tempatnya ego, ku pikir apa hanya aku yang membuntut. Semuanya hampir setara 1 banding 1 atau mungkin 1 banding 3 atau 1 banding 5.
Bonggol mu, kau menghalangi saja, lajuku melamban namun seketika kembali normal, walau tadi sedikit terhambat.
Singkatnya aku telah sampai, karna sangat riskan jika ku ceritakan semua, karna aku harus fokus dahulu sejenak, bye
Tidak ada komentar: