Rintang tanpa keluh

Padat sekali, kanan kiri ku penuh. Semua serba ingen maju, tapi lebarnya hanya segitu. Repotlah, bagai lebah, semua seakan siap menyengat. Harus sabar, karna jika satu tersungkur jatuh semua akan kacau. Memang kodratnya harus begini, mungkin. Sudah tak segar rasanya hirupan ku, bala, semua berserak tak tentu, sesukanya saja. Bak semedi, diatas sini kupejamkan mata sembari melaju dimana...

Diberdayakan oleh Blogger.